31 August 2012

Permen Karet Awalnya Tanpa Rasa

SIAPA yang tidak menyukai permen karet? permen kunyah ini memiliki ciri khas, yaitu dapat dibuat untuk mengembangkan gelembung dan bersifat lengket. Dengan mengunyah permen karet, kita merasa santai, membantu kita mencerna makanan, menenangkan saraf, dan dapat mencegah mabuk laut. Warnanya beraneka ragam dan memiliki rasa tertentu. Permen karet merupakan produk makanan ringan yang pada dasarnya terbuat dari lateks alami atau karet sintetis yang dikenal dengan nama poliisobutilen. Hingga saat ini sejarah permen karet masih belum jelas, tetapi selama ribuan tahun, seluruh dunia mengunyah getah tumbuhan sebagai makanan kecil atau membersihkan mulut. Penduduk asli Semenanjung Yukatan di Meksiko adalah orang pertama yang mengunyah karet. Pada saat itu mereka mengunyah permen karet tanpa rasa, yakni cikili, getah putih pohon sapodila yang dididihkan dan dikeraskan. Kebiasaan ini meluas ke Amerika Serikat. Permen karet yang dibungkus pertama kali diperkenalkan tahun 1848. Permen karet ini terbuat dari getah sejenis pohon cemara, Sesuatu yang suka digigit-gigit oleh penduduk asli Amerika sejak berabad-abad yang lalu. John Curtis dan adiknya mengolah permen karet ini dan menyebutnya State of Maine Pure Spruce Gum. Walaupun rasanya pahit, tetapi tetap saja laku karena harganya yang sangat murah. Kemudian Curtis memberikan rasa parafin. Pembuatan permen karet semakin berkembang. Tahun 1871, Thomas Adams menerima hak paten untuk memproduksi mesin pembuat permen karet. Tahun 1890-an, William Wrigley Jr. bereaksi dengan penemuan awalnya, Wrigley’s Juice Fruit and Spearmint. Permen ini  diluncurkan tahun 1893. Tahun 1906, Frank Fleer menciptakan bubblegum, walaupun permen karet ini masih sangat basah dan dengan mudah keluar begitu saja dari mulut saat dikunyah. Tahun 1928, akuntan perusahaan, Walter Diemers terus memperbaharui resep dan akhirnya menemukan resep yang jitu untuk permen karet. (dedi)***

No comments: