31 August 2012

Pola Makan Pengaruhi DNA

STUDI genetik terbaru dari dua ilmuwan terpisah mengindikasikan, pola makan dan diet seorang manusia dewasa dapat memicu epigenetika, yakni perubahan lingkungan asam deoksiribonukleat (DNA). Studi mereka ini juga menjawab mengapa bisa terjadi risiko sejumlah penyakit keturunan seperti obesitas dan diabetes. Torsten Plösch dari University of Groningen, Belanda, salah satu dari ilmuwan yang mengerjakan studi mengatakan, pola makan menjadi faktor yang menyebabkan perubahan pada semua sel, termasuk sel sperma dan sel telur. "Sifatnya genetis, perubahan dapat diteruskan kepada keturunannya," lanjut Plösch. Dikutip dari Live Science, hal ini juga berangkat dari gagasan sederhana contohnya melihat kasus anak-anak yang lahir dalam masa akhir Perang Dunia II di saat Belanda tengah dilanda kelaparan. Umumnya kemudian dalam hidupnya memiliki tingkat kerentanan menderita berbagai penyakit seperti gangguan glukosa dan penyakit kardiovaskular. Sedangkan pada studi kedua, dipimpin oleh Ram B. Singh dari TsimTsoum Institute di Krakow, Polandia, dikaji mengenai zat-zat gizi yang mempengaruhi kromatin. Kromatin adalah benang-benang halus terdiri dari asam DNA, protein histon, dan protein non histon yang ditemukan pada inti sel, dan merupakan kompleks tempat DNA beroperasi. Singh meyakini hanya tinggal menunggu waktu hingga bukti-bukti baru menguatkan tentang kebiasaan makan memengaruhi generasi keturunan berikutnya. Studi tersebut diterbitkan dalam Canadian Journal of Physiology and Pharmocology edisi Juli 2012. Kedua tim ini mengatakan, perkembangan sel di fase awal cenderung bisa terjadi epigenetika, dan ini sangat dipengaruhi oleh pola makan. "Pola makan sehari-hari orang tua, kakek, dan kakek buyut berpengaruh terhadap genetika kita. Begitu pula pola makan kita akan mempengaruhi kondisi genetika dari anak-cucu kita nanti," tegas Plösch. Meski demikian, pertanyaan yang masih belum terpecahkan dari penelitian yaitu bagaimana informasi genetik tersebut dapat diingat. Ini sulit dipahami sebab berbeda dengan mutasi gen, input epigenetika pada lingkungan DNA seharusnya ikut terhapus ketika terbentuk embrio baru. (dedi)***

Sempoa, Kalkulator Pertama di Dunia

SEBAGAI alat hitung tradisional dan sebuah penemuan penting pada masa Tiongkok Kuno, sempoa digunakan secara luas sebelum penemuan angka-angka Arab di dunia. Dalam bahasa Inggris, sempoa dikenal dengan nama abacus. Penggunaan kata abacus sudah dimulai sejak tahun 1387, meminjam kata dalam bahasa Latin abakos yang berasal dari kata abax yang dalam bahasa Yunani berarti "tabel perhitungan." Sebelum penemuan sempoa, orang-orang zaman dulu menggunakan tongkat kayu kecil. Seiring dengan peningkatan jumlah perhitungan, penggunaan tongkat kayu kecil gagal memenuhi tuntutan tersebut. karena itu, orang menemukan kalkulator pertama, yaitu sempoa. Asal-usul sempoa dapat ditelusuri kembali pada 600 SM di periode Musim Semi dan Gugur. Penemu merangkaikan 10 manik-manik dalam satu kelompok dan dimasukkan ke dalam batang yang kemudian dibingkai. Perhitungan dapat dilakukan dengan menggerakkan manik-manik tersebut. Sempoa berbentuk persegi panjang dengan bingkai kayu. Dalam bingkai, terdapat batang manik-manik. Balok di tengah-tengah bingkai membagi setiap batang menjadi dua bagian. Manik-manik di bagian atas melambangkan 5, dan sisanya di bagian bawah melambangkan satu. Dalam penerapan sempoa, orang-orang membuat banyak tips perhitungan untuk membantu mempercepat perhitungan. Jenis metode perhitungan menggunakan sempoa disebut perhitungan sempoa. Oleh Dinasti Ming, perhitungan sempoa ini tidak hanya diterapkan untuk operasi penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, tetapi juga untuk mengukur luas tanah, bentuk dan ukuran dari berbagai objek. Karena pembuatan sempoa sederhana, harganya murah dan cara perhitungannya mudah diingat dan dilakukan, sempoa digunakan secara luas di Tiongkok. Hal  ini membuat sempoa menyebar ke Jepang, Korea, Amerika Serikat dan Asia Tenggara, dan negara-negara lainnya. Bahkan dalam penggunaan umum kalkulator elektronik modern, sempoa masih digunakan dalam penjumlahan dan pengurangan demi kenyamanan. Disebutkan pula bahwa sempoa sudah dianggap sebagai nenek moyang dari komputer. Dengan kata lain kalkulator, Play Station ,PC, Laptop, HP tidak akan pernah ada jika abaskus/sempoa tidak pernah ditemukan. (dedi)***

Debat pendapat penemuan Baterai

BATERAI adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai), seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai), dan pasta sebagai elektrolit (penghantar). Peristiwa penemuan baterai sangat menarik, bukan saja karena penemuan baterai ini penting, tetapi juga karena menimbulkan perdebatan antara dua ilmuwan besar, yakni Alessandro Volta dan Luigi Galvani, yang pada akhirnya melibatkan banyak ilmuwan dunia lainnya. Bermula pada tahun 1780, Luigi Galvani, seorang profesor anatomi dan fisiologi dari Universitas Bologna melakukan serangkaian eksperimen selama 11 tahun mengenai penegangan otot kaki katak melalui listrik yang dihasilkan mesin listrik statis. Galvani menemukan bahwa penegangan otot kaki katak tersebut dapat ditimbulkan dengan cara lain, yaitu ketika sebuah kait kuningan ditekankan ke urat saraf tulang belakang katak dan kemudian digantungkan ke rel besi yang juga menyentuh katak, otot kaki kembali menegang. Alessandro Volta, seorang fisikawan Italia merasa skeptis akan pekerjaan Galvani. Meski Volta segera melanjutkan dan mengembangkan penelitian tersebut, Volta masih ragu mengenai gagasan Galvani tentang listrik hewan. Volta percaya bahwa sumber listrik bukan berasal dari saraf hewan, tetapi pada kontak antara kedua logam. Volta berpikir pernyataan Galvani hanya dapat dibantah dengan mengganti kaki katak yang sensitif dengan bahan anorganik. Untuk menguatkan pandangan Volta bahwa kontak antara dua logamlah yang menyebabkan otot katak menegang, Volta harus menghubungkan kedua logam yang tidak sama dalam sebuah elektroskop dan mengamati pemisahan keping-keping yang menunjukkan beda potensial. Sukses inilah yang akhirnya mempertahankan teori Volta. Kemudian, Volta berhasil menciptakan Baterai Volta (Voltac Pile). Atas jasanya, satuan beda potensial listrik dinamakan volt. (dedi)***

Parasut awalnya berbentuk seperti payung

KATA parasut berasal dari bahasa Perancis, "para" (melindungi) dan "chute" (jatuh), sehingga parasut berarti "perlindungan waktu jatuh". Bagaimana awal mula parasut?  Pada abad ke-15, Leonardo Da Vinci pernah membuat parasut ber¬bentuk segitiga. Karena rancangannya itulah Leonardo bisa dianggap sebagai salah satu pionir dalam rancangan konsep parasut. Satu abad setelah Leonardo Da Vinci merancang konsep parasut, seorang Italia, Fausto Veranzio, merancang parasut yang berbeda dari konsep yang dibuat oleh Leonardo. Dia membuat parasut berbentuk segi empat. Pengembangan parasut berikutnya dilakukan Andre Jacques Garnerin dari Perancis. Dia berhasil menyelesaikan rancangannya pada tahun 1797. Sebuah parasut berbentuk bundar dengan diameter 23 kaki. Parasut Garnerin ini masih dilengkapi dengan kerangka sehingga bentuknya masih mirip payung. Pada 22 Oktober 1797 Garnerin menguji coba parasutnya dengan terjun dari sebuah balon udara yang melayang pada ketinggian 975 meter di atas kota Paris. Meski parasut tersebut gagal mengendalikan hempasan aerodinamik udara yang membuat peluncuran Garnerin sempat tidak terkendali, dia berhasil mendarat dengan selamat. Keberhasilan itu membuat Garnerin menjadi manusia pertama yang berhasil menggunakan parasut dengan melakukan lompatan dari sebuah benda terbang yang melayang di angkasa. Orang pertama yang berhasil membuat parasut tanpa kerangka yang dikenal sebagai parasut lemas (Limp Parachute) adalah Tom Baldwin dari Amerika pada tahun 1897. Tahun 1919, Leslie Irvin berhasil membuat parasut yang dapat dikendalikan. Sekarang, terjun payung menjadi salah satu cabang olahraga sekaligus sarana rekreasi. Terjun payung terus menyebar keseluruh dunia dan menjadi hobi yang sangat menantang. Parasut pun dikembangkan dengan spesifikasi dan fungsi yang makin canggih. (dedi)***

Gigi Hiu Mengandung Fluorida

PENELITIAN lebih lanjut mengenai gigi hiu menghadirkan penemuan bahwa gigi ikan tersebut mengandung fluorida. Zat ini terdapat di kebanyakan pasta gigi dan obat kumur untuk manusia. Bagi hiu, fluorida berguna untuk ketahanan gigi untuk merobek dan memotong mangsa. Selain itu, zat ini memungkinkan hiu terhindar dari gigi berlubang, demikian hasil kesimpulan di Journal of Structural Biology. Secara detail dijelaskan oleh salah satu penulis dalam jurnal ini, Matthias Epple, gigi hiu mengandung mineral fluoroapatit (fluorinated calcium phosphate). "Agar membuat gigi tahan dengan asam, pasta gigi sering kali me¬ngandung fluorida," kata Epple yang juga profesor University of Duisburg-Essen. "Sesudah menggosok gigi, hidroksida digantikan oleh fluorida di gigi manusia, hanya dalam jumlah kecil, sekitar satu persen." Kebalikannya, tambah Epple, gigi hiu mengandung 100 persen fluorida. Dengan demikian, secara teori, hiu tidak mungkin mengalami gigi berlubang. Untuk bisa mengetahui hal ini, Epple dan tiga koleganya, Joachim Enax, Oleg Prymak, dan Dierk Raabe menggunakan berbagai peralatan teknologi tinggi. Termasuk pemindaian mikrograf elektron untuk melihat gigi dari dua jenis hiu, yakni hiu macan (Galeocerdo cuvier) dan short¬fin mako (Isurus oxyrinchus). Keduanya dipilih karena memiliki perilaku makan yang ber¬beda. Hiu macan memotong daging mangsa, sedangkan shortfin mako lebih sering mero¬beknya. Meski berbeda pola makan, di gigi kedua hiu ditemukan komposisi kimia dan kristal sama. Di bagian luar, gigi hiu mengandung kandungan email yang tinggi. Sedangkan di bagian dalam mengandung materi lunak yang disebut dentin, mengandung lebih banyak protein dan elastis. Yang mengejutkan, hasil perhitungan skala mikro dan nano menyebutkan, gigi hiu tidak lebih keras dari gigi manusia. Gigi manusia bisa meng¬imbangi kekerasan gigi hiu karena mengandung kristal email dan matrik protein. (dedi)***

Pemantik, Sudah Muncul sebelum korek api

TAHUKAH anda bahwa pemantik lebih dulu ditemukan sebelum korek api komersil? Pemantik ditemukan tahun 1816, lebih dikenal dengan nama "Lampu Dobereiner's", sesuai nama penciptanya, Johann Wolfgang Dobereiner. Pemantik ini tidak menggunakan butana atau minyak sebagai bahan bakar, namun menggunakan hidrogen. Perbedaan lain adalah bahwa korek api ini memakai platinum sebagai katalis (digunakan untuk memulai perubahan kimia dari bahan bakar untuk api). Pada tahun 1908, barulah korek api tercipta cukup kecil untuk muat di dalam saku. Batu api yang lebih murah dari pada platinum menggeser posisi pemantik di kalangan menengah kebawah. Dengan kemajuan teknologi, flint menggantikan peran platina sebagai katalis. Pada 1920-an, pemantik masih sedikit mewah bagi kalangan perokok kelas menengah. Ini menjadi kemunduran berat bagi rata-rata pekerja kerah biru yang merokok. Tapi tahun 1930-an, George G. Blaisdell membuat suatu perubahan. Dia meningkatkan ergonomi kasus ringan. ia merancang sebuah kap berlubang untuk sumbu, yang tahan angin ringan. Selain itu, ia memodifikasi ruang bahan bakar menjadi lebih efisien, dan menambahkan tutup flip-top berengsel. Dan Zippo pun memasuki dunia Pemantik/korek gas. Setelah munculnya Zippo, perusahaan sejenis mulai bermunculan. Persaingan ini menyebabkan harga menjadi turun drastis. Bahan bakar yang digunakan di sebagian besar pemantik  pada 1930-an adalah nafta, cairan berminyak yang berasal dari minyak bumi. Teknologi yang digunakan selanjutnya adalah piezoelektrik, yang ditemukan pada awal 1800-an, namun potensinya pertama kali ditemukan pada tahun 1917, oleh ilmuwan Perancis. Ronson digunakan efek piezoelectric yang sama digunakan dalam mesin ini, untuk membuat sebuah alat penyala untuk pemantik  yang mengubah energi menjadi percikan listrik. (dedi)***

Dulu, Kacamata tidak memiliki tangkai

KACAMATA bukan lagi sekadar alat bantu membaca, tetapi sudah berkembang menjadi bagian dari mode dan gaya. Banyak orang menggunakan kaca mata untuk melindungi mata dari pancaran langsung sinar matahari, tetapi banyak juga yang menggunakannya agar penampilan lebih oke. Tahukah anda kapan kacamata ditemukan dan bagaimana perkembangan tampilan kaca mata sejak ditemukan hingga seperti bentuknya yang sekarang? Konon, Kaisar Nero (37-68 Masehi) dulu biasa menggunakan kaca pembesar untuk melihat pertandingan gladiator. Ketika itu, kaca pembesar yang digunakan Nero adalah batu permata yang diasah khusus menjadi semacam lensa. Teori tentang mata yang berkembang hingga abad 10 menyebutkan bahwa mata mengeluar-kan semacam sinyal atau pancaran untuk mendeteksi benda-benda yang ada di sekitarnya. Teori itu baru dipatahkan oleh Alhazen atau lengkapnya Abu Ali Al-Hasan Ibnu Al-haytham (965-1039) dengan menyebutkan bahwa manusia melihat karena adanya cahaya terang yang masuk ke dalam bola mata. Alhazen pun menjelaskan kegunaan lensa untuk perbesaran dalam melihat obyek. Ahli matematika Arab ini merupakan pakar pertama yang melakukan penelitian menyeluruh tentang mata. Tetapi, penelitian tersebut tidak terlalu diperhatikan hingga abad ke-13 seorang rahib Inggris bernama Roger Bacon (1214- 1294) mengembangkan penelitian itu. Pembuatan kacamata modern diprakarsai Salvino d'Armato yang memperkenalkan karyanya di Florence, Italia, tahun 1268. Kacamata tersebut tidak memiliki tangkai yang melekat di kedua sisi wajah pemakai. Kacamata karya Salvino diletakan di pangkal hidung dan harus diseimbangkan sendiri oleh pemakai. Tangkai kacamata baru diperkenalkan pada abad ke-18 di Paris, Prancis. Tangkai tersebut masih berukuran pendek dan sekadar menjepit ke dua sisi kepala. Tangkai kacamata dengan ukuran menjangkau telinga pemakai baru dibuat tahun 1727 oleh seorang ahli mata Inggris, Edward Scarlett. Kacamata fokus ganda untuk membantu melihat jarak jauh dan jarak dekat dipercaya ditemukan tahun 1784 oleh ilmuwan besar Amerika Serikat Benjamin Franklin (1706-1790). Belakangan terbukti bahwa temuan tersebut dilakukan oleh Samue Pierce asal Inggris tahun 1775. (dedi)***

Kancing, Si Kecil yang Unik



DEWASA ini, kancing baju dibuat dari bahan plastik atau logam. Zaman dahulu orang memakai kancing yang terbuat dari kerang, beling, kulit, mutiara bahkan dari emas seperti yang pernah dilakukan oleh orang Yunani. Dahulu kancing dipasang hanya sebagai penghias, belum berfungsi sebagai pengikat. Kancing tertua ditemukan di situs arkeologi Kebudayaan Lembah Indus di Mohenjo-Daro, terbuat dari cangkang kerang bergelombang berusia sekitar 5.000 tahun. Kancing dan rumah kancing yang berfungsi untuk mengancing serta menutup pakaian, pertama kali dikenal di Jerman pada abad ke-13. Setelah itu, pemakaian kancing meluas seiring dengan kepopuleran busana yang pas badan pada abad ke-13 dan ke-14 di Eropa. Di abad ke-17, pakaian berkancing hanya dimiliki oleh kaum tingkat atas. Saat itu pria terbiasa memakai baju sendiri. sedangkan wanita memiliki pelayan wanita untuk membantu mereka berpakaian. Kancing yang dipasang di sisi kiri belahan baju wanita memudahkan pelayan wanita sewaktu mengancingkan baju tuan mereka. Pada jas, kita akan menemukan kancing yang dipasang berderet pada bagian pergelangan lengan. Kancing pada bagian tersebut tidak ada gunanya selain sebagai hiasan. Ada sejarah unik tentang kancing pada bagian pergelangan lengan ini. Sekitar tahun 1700-an, Prusia diperintah oleh Raja Friderich Agung, yang dikenal disiplin dan pembersih. Ia penah dibuat kesal oleh para tentaranya, saat dia menemukan lengan seragam tentaranya sangat kotor dan lebih dekil dari bagian manapun. Selidik punya selidik,  ternyata para tentaranya sering memfungsikan ujung lengan bajunya sebagai “lap” penyeka keringat muka. Akhirnya Raja memerintahkan orang-orang untuk memasang kancing di ujung lengan tersebut. Para prajurit yang masih “bandel” ingin menyeka keringat dengan ujung bajunya akan mendapatkan wajah yang merah-merah akibat lecet-lecet karena beradu dengan kancing. (dedi)***

Berawal dari Menghemat Gula, Dibuatlah Permen Lolipop

PERMEN lolipop merupakan permen gula terfavorit sejak dulu. Awal mula lolipop diduga berasal dari cara manusia purba mengumpulkan madu menggunakan tongkat, kemudian mengonsumsi madu itu langsung dari tongkat tersebut.  Permen ini kita kenal dengan permen batangan dengan beraneka ragam warna dan bentuk yang lucu. Permen ini disukai anak-anak dan mudah dijumpai dimana-mana. Lolipop pertama kali dikenal pada Abad Pertengahan, ketika kaum bangsawan sering memakan gula yang direbus dengan bantuan tongkat. Hal ini dilakukan agar gula dapat dinikmati untuk waktu yang lama, mengingat pada saat itu gula adalah barang langka dan mahal.  Menurut buku “Food For Thought” permen Lolipop diciptakan George Smith dari Connecticut yang mulai membuat permen ini dengan cara merebus gula-gula dalam suatu wadah besar, kemudian dipasang pada sebuah stik kayu kecil pada tahun 1908. Kemudian  Ia menamainya "Lolly Pop".  Perkembangan permen lolipop dimulai pada awal abad 20 sejak ditemukannya mesin pembuat permen. McAviney Candy Company membuat permen padat panas yang diaduk dengan tangkai. mesin ini hanya mampu membuat 40 permen lolipop per jam. tahun 1908 Racine Confectionary Machine Company menemukan mesin produksi permen lolipop. Mesin ini mempermudah proses penempelan permen yang keras ke ujung tangkai dan bisa menghasilkan hingga 4200 permen lolipop per jam. Pada tahun 1912 Samuel Born menemukan mesin yang dapat memasukkan tangkai ke dalam permen secara otomatis. Dia juga orang yang memiliki ide untuk menjadikan permen lolipop sebagai topping es krim. Kota San Fransisco sangat mengagumi mesin buatan Born, sampai-sampai Born yang merupakan orang Rusia diundang untuk ke mengunjungi San Fransisco pada tahun 1916, padahal saat itu Amerika dan Rusia sedang terlibat perang. Saat ini, mesin pembuat permen modern  mampu memproduksi 5900 buah permen lolipop per menit. (dedi)***

Sepatu Es Skating Berawal dari Tulang Kaki Hewan

 SELUNCUR es atau skating es (sering disebut es skating) adalah berseluncur di atas es  dengan memakai sepatu skating (sepatu seluncur). Sebilah pisau baja yang tajam dipasang pada bagian dasar sepatu. Orang dapat berseluncur karena gesekan antara pisau skating dan permukaan es menghangatkan es dan mencairkannya hingga tercipta lapisan licin. Es skating dilakukan orang sebagai rekreasi ataupun olahraga musim dingin. Bagaimana awal mula keberadaan sepatu seluncur ini?  Menurut penelitian Federico Formenti dari Universitas Oxforad dan Alberto Minetti dari Universitas Milan, orang Finlandia adalah bangsa pertama yang menciptakan sepatu seluncur dari tulang hewan, 5.000 tahun yang lalu. Sepatu seluncur yang pertama dibuat dari tulang kaki kuda, sapi, atau rusa. Tulang tersebut dilubangi dan diikat ke kaki dengan memakai tali kulit. Sebatang tongkat yang memiliki ujung runcing dipakai untuk mendorong peseluncur maju ke depan. Saat itu, Sepatu seluncur sangat penting bagi orang Finlandia untuk menghemat energi sewaktu berburu di danau-danau Finlandia selama musim dingin. Sepatu skating dengan klem dari baja diciptakan E. V. Bushnell dari Philadelphia, Pennsylvania pada tahun 1848. Orang dapat lebih bebas berputar-putar dan meloncat selama berseluncur dengan alat olahraga ini. Sekitar tahun 1865, atlet skating Amerika Serikat Jackson Haines memperke     nalkan pisau skating dari logam berikut plat sol dan tumit yang dapat disekrupkan pada sepatu bot. Haines menambahkan gerigi depan (toe pick) pada sepatu skating. Setelah adanya toe pick pada sepatu skating, orang mulai dapat melakukan lompatan toe pick. Pada 1914, John E. Strauss, seorang pembuat pisau dari St. Paul, Minnesota membuat pisau skating dari sebilah baja. Dengan adanya penemuan pisau baja dari Strauss, sepatu skating makin ringan dan kuat. (dedi)***

Dulu, Remote Kontrol berarti “Pemalas”

BISA dibayangkan bila kita  harus menonton televisi sambil mondar-mandir mengganti saluran, tampaknya sangat merepotkan. Untunglah dengan penemuan remote kontrol, mengganti saluran televisi cukup dengan menekan nomor saluran yang diinginkan. Remote Kontrol sudah terpikir sejak tahun 1893. Saat  itu, seorang warga Amerika Serikat, Nikola Tesla menggambar konsep kerja remote control. Gambar itu lantas dipatenkan di AS dengan nomor 613809. Tahun  1950, konsep kerja remote control berhasil diwujudkan Robert Adler, seorang warga Austria. menurut tulisan di ideafinder.com,  Remote control ini ditujukan untuk membantu pengoperasian televisi. Perangkat ini kemudian diproduksi secara massal oleh Zenith Radio Corp. Sebelum dikenal dengan nama remote Kontrol, perangkat ini diberi nama “Lazy Bone” yang berarti “pemalas”. Penyambungan remote kontrol ke televisi menggunakan kabel terasa merepotkan. Perangkat ini menjadi tidak berfungsi saat kabelnya lepas. Tahun 1955, Zenith memperkenalkan pengendali nirkabelnya yang diberi nama “Flash-Matic”. Perangkat ini merupakan sebuah ‘obor’ yang bisa diarahkan ke panel peka cahaya di pojok Televisi. Sayangnya, alat ini tak bisa berfungsi dengan baik. Setahun setelahnya, Zenith kembali memperkenalkan pengendali televisi terbarunya, ‘Space Commander’. Alat ini disebut-sebut sebagai pengendali televisi nirkabel pertama. Saat pengguna mengklik tombol yang ada pada pengendali ini, perangkat akan otomatis mengirim suara berfrekuensi tinggi yang hanya dikenali televisi. Alat ini pun tak membutuhkan baterai. Baru pada 1977, ITT mengembangkan teknologi remote control menggunakan sinar infra merah. Sistem ini masih terus digunakan sampai saat ini dan ITT protocol menjadi sistem standar bagi penggunaan bentuk telekomunikasi yang menggunakan sinar inframerah. Sinar ini menggunakan gelombang cahaya berfrekuensi rendah, sehingga mata manusia tidak bisa menangkapnya, tapi bisa tertangkap alat elektronik. Setelah itu, peng¬gunakan remote kontrol mengalami perkembangan sangat pesat. Tidak hanya untuk pesawat televisi, perangkat ini kemudian juga digunakan untuk mengendalikan perangkat elektronik yang lain seperti AC, radio, tape, dan sebagainya. (dedi)***

Permen Karet Awalnya Tanpa Rasa

SIAPA yang tidak menyukai permen karet? permen kunyah ini memiliki ciri khas, yaitu dapat dibuat untuk mengembangkan gelembung dan bersifat lengket. Dengan mengunyah permen karet, kita merasa santai, membantu kita mencerna makanan, menenangkan saraf, dan dapat mencegah mabuk laut. Warnanya beraneka ragam dan memiliki rasa tertentu. Permen karet merupakan produk makanan ringan yang pada dasarnya terbuat dari lateks alami atau karet sintetis yang dikenal dengan nama poliisobutilen. Hingga saat ini sejarah permen karet masih belum jelas, tetapi selama ribuan tahun, seluruh dunia mengunyah getah tumbuhan sebagai makanan kecil atau membersihkan mulut. Penduduk asli Semenanjung Yukatan di Meksiko adalah orang pertama yang mengunyah karet. Pada saat itu mereka mengunyah permen karet tanpa rasa, yakni cikili, getah putih pohon sapodila yang dididihkan dan dikeraskan. Kebiasaan ini meluas ke Amerika Serikat. Permen karet yang dibungkus pertama kali diperkenalkan tahun 1848. Permen karet ini terbuat dari getah sejenis pohon cemara, Sesuatu yang suka digigit-gigit oleh penduduk asli Amerika sejak berabad-abad yang lalu. John Curtis dan adiknya mengolah permen karet ini dan menyebutnya State of Maine Pure Spruce Gum. Walaupun rasanya pahit, tetapi tetap saja laku karena harganya yang sangat murah. Kemudian Curtis memberikan rasa parafin. Pembuatan permen karet semakin berkembang. Tahun 1871, Thomas Adams menerima hak paten untuk memproduksi mesin pembuat permen karet. Tahun 1890-an, William Wrigley Jr. bereaksi dengan penemuan awalnya, Wrigley’s Juice Fruit and Spearmint. Permen ini  diluncurkan tahun 1893. Tahun 1906, Frank Fleer menciptakan bubblegum, walaupun permen karet ini masih sangat basah dan dengan mudah keluar begitu saja dari mulut saat dikunyah. Tahun 1928, akuntan perusahaan, Walter Diemers terus memperbaharui resep dan akhirnya menemukan resep yang jitu untuk permen karet. (dedi)***

Setrika Digunakan sejak 400 tahun SM

SETRIKA tentu bukan barang asing bagi kita. Dengannya, pakaian kita menjadi rapi kembali setelah dicuci. Setrika dipercaya sudah digunakan sejak 400 SM oleh bangsa Yunani. Bangsa Romawi pun tercatat pernah menggunakan setrika.Bentuknya sudah menyerupai setrika modern seperti sekarang. Setrika itu dinamakan “prelum”. Menurut catatan lainnya, setrika digunakan pula oleh bangsa China sekitar abad ke-1 SM. Setrika ini berupa pot logam yang dapat diisi dengan bara api (arang membara). Seiring berjalannya waktu, setrika terus mengalami perkembangan. Awal abad ke-17, orang menggunakan setrika yang dikenal dengan nama “sadiron”. Setrika ini berbentuk potongan logam yang tebal dengan permukaan rata dan diberi pegangan. Pada periode ini, setrika disempurnakan menjadi kotak logam bergagang yang dapat diberi bara api. Akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20 ditemukan setrika cetak (cast iron). Kemudian, Tahun 1800 ditemukan setrika gas (gas iron). Tahun 1800-an ditemukan setrika listrik. Lalu, siapa yang berperan menemukan setrika? Banyak orang yang memercayai kalau setrika listrik ditemukan oleh Henry W. Seely pada tahun 1882. Setrika listrik yang ditemukan Henry berupa setrika listrik datar yang masih mempunyai beberapa kelemahan, yaitu  lama untuk panas, namun sangat cepat dingin. Oleh karena itu, beberapa ilmuwan setelah Henry mencoba melakukan penyempurnaan terhadap teknologi setrika listrik. Adapun ilmuwan yang menyempurnakan teknologi setrika, di antaranya Crompton dan beberapa rekannya di perusahaan General Electrics menemukan setrika listrik bergagang pada 1892. Kemudian di tahun 1926 Earl Richardson dan Joseph Meyers turut melakukan penyempurnaan terhadap setrika listrik, sehingga ditemukanlah setrika uap. Sekarang , teknologi setrika listrik mengalami perkembangan yang pesat, sehingga saat ini setrika listrik terdapat dalam berbagai bentuk dan otomatisasi yang dapat memanjakan kita. (dedi)***

Helm, Awalnya Pelengkap untuk Perang

BAGI motoris, helm menjadi barang wajib untuk dipakai demi keamanan berkendara. Namun sebenarnya helm sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Pada zaman itu helm menjadi  bagian dari teknologi perang, yaitu sebagai pelengkap dari baju besi. Peranannya cukup penting untuk melindungi kepala penggunanya dari tebasan senjata lawan, lesatan anak panah, atau bidikan peluru berkecepatan rendah. Alhasil hingga zaman romawi klasik, keberadaan helm sebagai perlengkapan perang terus berkembang, baik di Eropa hingga ke Jepang. Sayangnya perkembangan senjata api sangatlah cepat. Kecepatan peluru semakin tinggi. Akibatnya sejak tahun 1670 penggunaan helm menurun, sampai akhirnya para infantri tidak ada lagi yang menggunakan helm sama sekali. Riwayat helm tidak berakhir sampai di situ. Meski kecepatan peluru sudah tak terukur lagi, banyak kalangan tetap memandang keberadaan helm sebagai pelindung efektif. Hal itu didasarkan pada pemikiran bahwa semuanya tergantung dari teknologi dan kualitas bahan yang digunakan. Sampai pada era Napoleon, penggunaan helm kembali dikukuhkan bagi prajurit kavaleri. Pada perang dunia I, helm mampu menunjukkan fungsinya dalam mengurangi korban akibat serpihan bom. Pembuktian ini menjadikan helm kembali marak digunakan oleh militer beberapa waktu kemudian. Sejak pecahnya perang dunia II hingga sekarang helm masih diwajibkan sebagai peralatan standar bagi prajurit. Sejalan dengan berkembangnya teknologi manusia, helm terus berevolusi. Dari sisi aktivitas helm tak lagi hanya digunakan untuk perang, tapi juga digunakan untuk aktivitas-aktivitas lain seperti olahraga, pertambangan, berkendara atau kegiatan beresiko lainnya. Dari sisi bahan, bentuk, teknologi dan modelnya, helm juga terus berubah. Sekarang helm banyak dibuat dari bahan yang lebih bervariasi selain besi yaitu metal atau bahan keras lainnya seperti kevlar, serat resin, atau bahkan plastik yang kuat. (dedi)***

Parfum, Berawal dari Ritual Keagamaan

PARFUM, pastinya sudah tidak asing lagi dalam kehidupan kita. Apalagi aroma parfum yang ditawarkan sudah semakin beragam, baik yang dikhususkan untuk pria ataupun wanita.  Kata perfume yang dipakai saat ini berasal dari bahasa Latin "per fumum" yang berarti melalui asap. Pembuatan parfum berawal dari Mesopotamia dan Mesir, namun dikembangkan di Roma dan Persia. Sejarah mencatat seorang bernama Tapputi adalah pembuat parfum pertama asal Mesopotamia. Sekarang, aroma parfum bisa menjadi sebuah pemikat bagi seorang pria ketika ingin berkenalan dengan wanita. Lain halnya zaman dulu, aroma parfum digunakan sebagai bagian dari ritual keagamaan. Pada abad ke-9, seorang sarjana Irak dengan nama Al-Kindi melakukan sejumlah besar percobaan. Percobaan ini menggabungkan berbagai jenis tanaman dan minyak untuk membentuk produk-produk aroma. Parfumnya tidak dijual di botol tetapi sebagai resep untuk menghasilkan parfum & produk perawatan kulit. Al-Kindi dianggap sebagai bapak dari industri parfum. Ibnu Sina, seorang dokter muslim Persia, Adalah orang pertama yang mengekstrak minyak dari bunga. Percobaan pertama adalah dengan bunga favoritnya, mawar. Dia berhasil mengekstrak minyak dari kelopak bunga mawar dan diberi nama Air Mawar (Rose Water)  yang masih digunakan sampai sekarang. Sejak saat itulah mulai dikembangkan cara mencampur sari pati bunga ke dalam parfum. pada abad ke 14, untuk pertama kalinya Hungaria mengembangkan parfum di Eropa, dengan mencampurkan alkohol agar tahan lama. Saat itu wewangian yang dihasilkan digunakan oleh Ratu Elizabeth dari Hungaria. Pada abad ke-16,Rene le Florentin membuat ruangan rahasia untuk menyembunyikan resep rahasia pembuatan parfum. Namun, dengan cepat teknik pembuatan parfum semakin tersebar diseluruh daratan Eropa. Eropa pun berkembang menjadi pusat industri parfum. Selain keharumannya yang berkembang, wadah parfum pun turut berkembang. Dari yang hanya menggunakan tabung hingga botol-botol cantik dengan aneka bentuk seperti saat ini. (dedi)***

Resleting, Sederhana Nan Canggih

APA jadinya kalau busana yang kita kenakan tidak menggunakan resleting? Pasti selalu ribet tiap kali kita memasang busana (terutama celana). Kita patut berterima kasih pada tokoh yang menemukan dan mengembangkan resleting. Tanpa penemuannya, mungkin busana yang kita kenakan tidak akan mempunyai resleting canggih seperti sekarang ini. Adalah Insinyur listrik berkebangsaan campuran Amerika Swedia, Gideon Sundback, yang sering dikaitkan dengan prestasinya dalam pengembangan resleting (retsleting / zipper). Meskipun bukan pencetus pertama dari resleting, Sundback telah membuat beberapa kemajuan dalam pengembangan resleting antara 1906 dan 1914. Dia bertanggung jawab untuk meningkatkan “Judson C-curity Fastener“. Saat itu produknya masih berdasarkan kait dan kancing. Sundback mengembangkan versi perbaikan dari C-curity yang disebut “Plako”. Ia meningkatkan jumlah elemen pengancing dari empat per inci sampai sepuluh atau sebelas. Penemuannya memiliki dua baris gigi berhadapan yang ditarik ke dalam satu bagian dengan slider, dan meningkatkan pembuka untuk gigi yang dipandu oleh slider. Tahun 1914, dia mengembangkan sebuah versi baru dengan kode nama “No Hookless 2“, yang merupakan logam resleting modern seperti yang kita kenal sekarang ini. Atas penemuannya ini, beliau dihadiahi paten Amerika Serikat no. 1219881 untuk “Fastener Separable” yang dikeluarkan pada tahun 1917. Resleting dipopulerkan pada tahun 1923 oleh BF Goodrich yang dipasang pada produk sepatu boot mereka. Dua puluh tahun kemudian, industri fashion mulai menerapkan penggunaan resleting. Saat ini, resleting dengan mudah ditemukan dimana-mana, mulai dari yang berkualitas rendah sampai berkualitas tinggi. Sundback pun membuat mesin manufaktur untuk resleting yang baru. Perusahaan Lighting Fastener merupakan perusahaan pertama yang memproduksi resleting yang berlokasi di St. Catharines, Ontario. (dedi)***

Sering Tabrakan, Dibuatlah Lampu Lalu Lintas

LAMPU lalu lintas sudah digunakan sebelum ada kendaraan bermotor. Tahun  1868 di Inggris, insinyur JP Knight menemukan lampu lalu lintas pertama dengan lentera merah dan hijau sebagai sinyal. Lantas apa fungsi lampu lalu lintas pada saat itu? Lampu itu dipasang di persimpangan George dan Jembatan Jalan di depan British House of Commons untuk mengontrol aliran kereta kuda dan pejalan kaki. Pengatur lalu lintas untuk kendaraan bermotor diperkenalkan di Amerika Serikat pada akhir 1890-an. Saat itu kebutuhan untuk kontrol lalu lintas menjadi jelas. Sejumlah penemu pun datang dengan ide-ide untuk pengendalian lalu lintas. Tahun 1917, William Ghiglieri mematenkan sistem lampu lalu lintas pertama yang menggunakan lampu merah dan hijau dengan pengoperasian secara manual atau otomatis. Cahaya kuning ditambahkan pada tahun 1920 oleh William Potts, seorang polisi Detroit. Dia menemukan beberapa sistem lampu lalu lintas, termasuk cara menggantung empat sistem, akan tetapi tidak dipatenkan. Hak paten menjadi milik Garret Morgan pada tahun 1923 dan dibeli oleh General Electric (GE) yang kemudian mulai membangun dan memasarkan lampu lalu lintas untuk pasar nasional. Awal penemuan ini diawali ketika suatu hari ia melihat tabrakan antara mobil dan kereta kuda. Kemudian ia berpikir bagaimana cara menemukan suatu pengatur lalu lintas yang lebih aman dan efektif. Penemuan Morgan ini memiliki kontribusi yang cukup besar bagi pengaturan lalu lintas, ia menciptakan lampu lalu lintas berbentuk huruf T. Lampu ini terdiri dari tiga lampu, yaitu sinyal stop (lampu merah), go (lampu hijau), posisi stop (lampu kuning). Lampu kuninglah yang memberikan interval waktu untuk mulai berjalan atau berhenti. Lampu kuning pun memberi kesempatan untuk berhenti dan berjalan secara perlahan. (dedi)***

Payung, awalnya hanya sebagai aksesoris

PAYUNG sudah tercipta sekitar 4000 tahun yang lalu. Bukti ini dapat dilihat pada karya seni dan artefak-artekak kuno yang ditemukan di Mesir, Syria, Yunani dan Cina. Pada awalnya, payung digunakan sebagai tabir surya, yang dikenal dengan nama parasol. Kemudian orang Cina mengembangkan payung tahan air untuk pelindung dari hujan. Mereka melapisi payung dengan lilin sehingga menjadi tahan air. Payung, yang dalam bahasa Inggris Umbrella, berasal dari kata “umbra” yang berakar dari bahasa latin yang artinya bayang-bayang. Pada abad ke-16, keberadaan payung menjadi populer, terutama di negara-negara Eropa Utara karena di sana memang kerap turun hujan. Semula payung dianggap sebagai aksesori yang hanya cocok bagi perempuan. Adalah seorang pengembara dan penulis dari Persia bernama Jonas Hanway, yang membawa dan menggunakan payung di depan umum di Inggris, beliau pula yang mempulerkan penggunaan payung di kalangan laki-laki. Para laki-laki Inggris kerap menyebut payung dengan sebutan “hanway”, mengambil kata dari yang memopulerkannya. Toko payung pertama kali berdiri di Kota London Inggris yang bernama “James Smith and Sons”. Toko ini masih berdiri  hingga sekarang dan masih terletak di jalan 53 New Oxford St., di London, Inggris. Pada awalnya payung Eropa terbuat dari kayu atau tulang paus dan tudungnya terbuat dari alpaca atau kanvas berminyak. Supaya menarik, payung diberi sentuhan seni dengan gambar warna-warni. Sedangkan pegangan lengkungnya terbuat dari kayu eboni. Pada tahun 1852, Samuel Fox menemukan desain payung berangka baja, Fox pula yang mendirikan “English Steels Company” di Inggris. Payung mulai diproduksi secara massal di pabrik sejak tahun 1928, tepatnya di Baltimore, Maryland. (dedi)***

Kalkulator, Si Pintar Menghitung

KALKULATOR adalah suatu alat berukuran relatif kecil, namun memiliki manfaat yang sangat besar dalam melakukan perhitungan, baik perhitungan biasa, perhitungan akuntansi maupun perhitungan statistik. Bagaimana sejarah panjang terciptanya kalkulator? Sekitar 5000 tahun yang lalu, sebuah alat hitung tradisional dan kalkulator mekanik, Abacus, muncul di Asia kecil. Era itu dianggap sebagai awal mula mesin komputasi. Abacus memungkin¬kan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian geser yang diatur pada sebuah rak. Kemunculan pensil dan kertas membuat Abacus kehilangan popularitasnya. Tahun  1642, Blaise Pascal menemu¬kan kalkulator roda numerik untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak. Alat yang dinamakan Pas¬caline ini menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Gottfred Wilhem von Leibniz memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan pada tahun 1694. Alat ini pun bekerja menggunakan roda gerigi. Pada tahun 1820, Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Alat yang dinamakan arithometer ini  mulai popular pada masa itu. Kemampuan dan kepraktisannya membuat aritho¬meter banyak digunakan hingga masa Perang Dunia I. Pada 1892 William Burroughs,  memperkenalkan sebuah kalkulator pencetak yang cukup sukses meskipun bertenaga tangan. Tahun 1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan. Pada tahun 1935, seorang insinyur konstruksi berkebangsaan Jerman bernama Konrad Zuse membangun sebuah kalkulator mekanik untuk menangani perhi¬tungan matematik yang ada di profesinya. Setelah  keberhasilannya, Zuse memulai pembangunan pada peralatan elektronik terprogram yang ia selesaikan pada tahun 1938. (dedi)***

Korek api, murah dan sangat berguna

KOREK api adalah sebuah alat untuk menyalakan api secara terkendali. Sebatang korek api terdiri dari batang kayu yang salah satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya fosfor yang akan menghasilkan nyala api ketika digesekkan terhadap satu permukaan khusus.  Bangsa Tiongkok sejak tahun 577 telah mengembangkan korek api sederhana yang terbuat dari batang kayu yang mengandung belerang. Korek api yang dinyalakan dengan digesek pertama kali ditemukan oleh kimiawan Inggris John Walker pada 31 Desember  1827. Penemuan tersebut diawali oleh Robert Boyle tahun 1680-an dengan campuran fosfor dan belerang, tetapi usahanya pada waktu itu belum mencapai hasil yang memuaskan. Walker menemukan campuran antimon (III) sulfida, potasium klorat, natural gum, dan pati dapat dinyalakan dengan menggesekkannya pada permukaan kasar. Walker tidak mematenkan penemuannya itu. Ia malah memamerkannya ke hadapan orang banyak sehingga banyak yang meniru. Salah seorang ilmuwan yang meniru ialah Samuel Jones, yang kemudian mendirikan pabrik korek api bernama Lucifers. Tahun 1830 Charles Sauria memformulasi ulang korek menggunakan fosfor putih, tetapi dengan menghilangkan baunya. Namun, fosfor membawa petaka karena mengandung racun. Banyak pekerja korek api yang mengalami keracunan. Anak-anak yang bermain dengan fosfor bisa mengalami kelainan pertumbuhan tulang. Hal ini membuat pemerintah dunia melarang pengunaan fosfor putih sebagai bahan pembuat korek api. Pada tanggal 28 Januari 1911, perusahaan korek api Diamond menerima hak paten untuk korek api dari sulfur yang tidak beracun. Walaupun sekarang pemantik gas lebih banyak digunakan di dunia, namun korek api dari bahan sulfur masih digunakan karena harganya murah. Saat ini, perusahaan korek api Diamond memproduksi lebih dari 12 triliun korek api pertahun. Diperkirakan, sekitar 500 trilyun korek api diproduksi di Amerika setiap tahunnya. (dedi)***

Tusuk gigi, Benda Kecil yang Mendunia

SEBELUM sikat gigi diciptakan, dulu orang membersihkan giginya dengan kayu pembersih gigi yang keras atau lembut. Tusuk gigi yang terbuat dari perunggu telah ditemukan di antara barang-barang yang dikuburkan dalam makam-makam pra-sejarah di Italia Utara dan di Alpen Timur. Pada abad ke-17, tusuk gigi dianggap barang mewah yang setara dengan perhiasan permata, karena dibuat dari logam mulia dihiasi batu-batu berharga. Sampai sekarang belum ada seorang pun yang mengklaim sebagai penemu tusuk gigi. Lalu, siapa pemilik ide cerdas untuk memproduksi tusuk gigi secara massal? Adalah Charles Forster, Pria kelahiran Charlestown, Massachusetts, tahun 1826. Di masa remaja, dia bekerja dengan paman¬nya yang menjalankan bisnis ekspor/impor di Brazil. Saat itu dia melihat kebanyakan gigi penduduk asli Brazil terlihat rapi. Dia menemukan alasan yang membuat gigi penduduk Brazil tertata rapi, yaitu penggunaan tusuk gigi kayu yang dibuat secara manual. Dari situ, terlintas ide membuat mesin pembuat tusuk gigi kayu. Forster merangkul Benjamin Franklin Sturtevant, yang sebelumnya membuat mesin pembuat sepatu yang alas bawahnya berbahan kayu. Tahun 1870, dia mampu memproduksi jutaan tusuk gigi kayu dalam satu hari. Forster menawarkan tusuk gigi buatannya kepada pemilik restoran dan meyakinkan bahwa tusuk gigi bisa menjadi bagian dari layanan yang bisa menarik konsumen. Bersamaan dengan itu, dia menyewa beberapa orang untuk makan di restoran. Setelah makan, orang yang disewa ini wajib menanyakan tusuk gigi kepada pemilik restoran. Dengan cara ini, pemilik restoran menjadi percaya bahwa tusuk gigi merupakan layanan yang harus diberikan kepada konsumen. Dari sinilah kemudian para pemilik restoran membeli tusuk gigi kepada Forster. Mulai saat itu tusuk gigi menjadi bagian dari gaya hidup konsumen restoran. Tusuk gigi pun meluas ke berbagai negara di dunia dan menjadi populer hingga saat ini. (dedi)***

Jam weker, Menyebalkan tapi dibutuhkan

BAGI anda yang sulit untuk bangun pagi, bisa jadi menyediakan alat unik ini di kamar. Ya, jam weker selalu siap membantu membangunkan anda agar segera bangun dan memulai aktivitas. Jam weker adalah jam yang dilengkapi dengan alarm (lonceng) yang bisa diset untuk berbunyi pada jam dan menit yang diinginkan. Hampir semua jam weker memiliki sebuah tombol yang bisa ditekan agar bunyi alarm bisa berhenti. Jam weker mekanis pertama diciptakan pengrajin jam dari New Hampshire bernama Levi Hutchins pada tahun 1787. Jam buatannya lebih mirip jam lemari daripada jam weker sekarang. Tingginya sekitar 73 cm dan lebarnya 36 cm. Jam tersebut hanya bisa berbunyi setiap pukul 04.00 pagi, saat pembuatnya harus bangun untuk bekerja. Hutchins tidak tertarik untuk menjual penemuannya tersebut. Setelah semakin banyak orang bekerja di pabrik, bangun pagi pada waktu yang sama menjadi kebutuhan sebagian besar orang. Pada tahun 1876, Seth E. Thomas dari Thomaston, Connecticut menciptakan jam weker mekanis yang pertama. Hak paten nomor 183,725 diterimanya tanggal 24 Oktober 1876 untuk jam yang bisa diset agar berbunyi pada pukul yang diinginkan. Namun jam weker ciptaan Seth Thomas belum memiliki tombol untuk menghentikan dering lonceng. Seiring berkembangnya zaman, jam weker pun semakin modern. Teknologinya diperbaharui agar bisa memaksa kita bangun di jam yang sudah ditentukan. Fungsi alarm pun  yang terdapat dalam produk elektronik seperti handphone, perangkat stereo/video, atau komputer pribadi. Bentuknya semakin beragam. Contoh jam weker unik dan menyebalkan yang memaksa kita untuk bangun adalah Hide and Seek. Begitu jam ini berdering, maka jam ini akan jatuh ke lantai dan otomatis mencari tempat persembunyian. Anda harus bisa mencarinya untuk menghentikan alarmnya. Menyebalkan, bukan? (dedi)***

Batang rumput, awal adanya Sedotan


MINUM memakai sedotan tak lagi menjadi sesuatu yang istimewa di saat ini. Sudah banyak orang yang melakukannya. Sedotan pun lalu dianggap remeh. Padahal, di balik itu telah berlangsung proses besar untuk menemukannya. Penemuan sedotan ini pun memberi pengaruh besar bagi kemajuan dunia industri. Siapa yang pertama kali membuat sedotan minum? Adalah Marvin Stone, seorang pembuat pipa kertas untuk rokok. Tahun 1888 , dia mematenkan proses putaran spiral untuk memproduksi sedotan minum berbahan baku kertas. Sebelum sedotan berbahan kertas ada, sebuah toko minuman memanfaatkan batang rumput sebagai sedotan. Stone membuat beberapa kali eksperimen untuk menemukan kertas terbaik yang bisa dijadikan sedotan minuman. Setelah menemukan bahan kertas yang tidak rembes saat digunakan untuk minum, Stone lalu mencari ukuran ideal sedotan minum. Akhirnya dia menemukan ukuran panjang ideal 8,5 inchi untuk sedotan. Diameternya dibuat agak besar untuk menghindari mampet saat biji jeruk masuk sedotan. Produk pengembangan sedotan ini dipatenkan pada 3 Januari 1888. Pabriknya mulai memproduksi sedotan minuman dalam jumlah banyak pada 1890. Pada perkembangannya, Pabrik  milik Stone ini lebih banyak membuat sedotan minuman ketimbang pipa rokok. Stone membuat mesin pembuat sedotan pertama di tahun 1906. Dia membuat perusahaan yang diberi nama Stone Straw Corporation. Dari mesin inilah bentuk sedotan dibuat lebih bervariasi dan bahan bakunya tidak lagi terpaku pada kertas kedap air. Mesin dengan menggunakan prinsip kerja spiral buatan Stone ini rupanya menginspirasi banyak industri. Dari cara kerja mesin Stone, berkembanglah mesin pembuat motor listrik, tekstil, baterai, industri packaging, dan sebagainya. Sedotan mengalami perkembangan. Tahun 1930-an, Joseph B. Friedman dari San Fransisco, AS membuat sedotan yang dapat ditekuk. Sampai akhirnya sedotan memiliki banyak model seperti yang sekarang kita pakai. (dedi)***

SIM Card, Si Kecil Banyak Fungsi

SIM kepanjangan dari Subscriber Identity Module, dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai identitas pelanggan. Siapa penemu alat canggih ini? Pertama kali, SIM Card dibuat oleh sebuah perusahaan layanan dokumen perbankan dari kota Munich, Jerman bernama Giesecke dan Devrient. Nama tersebut diambil dari dua orang pendirinya, yakni Hermann Giesecke dan Alphonse Devrient. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1852. Giesecke dan Devrient pertama kali membuat SIM Card pada tahun 1991 untuk sebuah operator telekomunikasi di Finlandia. Setelah itu, penggunaan SIM Card menjadi berkembang seiring dengan makin banyaknya orang di dunia ini yang menggunakan handphone. Sebuah SIM diletakan pada removable kartu SIM , yang dapat ditransfer antar perangkat mobile yang berbeda. Kartu SIM pertama kali dibuat dengan ukuran yang sama sebagai kartu kredit (85,60 mm x 53,98 mm x 0,76 mm). Pengembangan perangkat mobile secara fisik lebih kecil mendorong pengembangan kartu SIM lebih kecil atau kartu mini-SIM. Mini SIM ini  lebih populer, karena  memiliki ketebalan yang sama dengan  panjang 25 mm dan lebar 15 mm, dan memiliki salah satu sudutnya dipotong (chamfered) demi mencegah pemasangan yang salah. Generasi terbaru, yang dikenal sebagai mikro-SIM atau 3FF, memiliki dimensi 15 mm x 12 mm. SIM card menyimpan informasi yang berkaitan dengan jaringan yang digunakan untuk otentifikasi (authentication) dan identifikasi pengguna. Data yang paling penting adalah: nomer identitas kartu (ICCID, Integrated Circuit Card ID), nomer pengguna internasional (IMSI, International Mobile Subscriber Identity), kunci authentikasi (Ki, Authentication Key), kode area (LAI, Local Area Identity) dan nomor panggilan darurat operator. SIM juga menyimpan nomor layanan pusat untuk SMS (SMSC, Short Message Service Center), nama penyedia layanan (SPN, Service Provider Name) dan lainnya. (dedi)***

Perang paten untuk penemuan mesin jahit

SEJARAH jahit-menjahit menggunakan jarum sudah ada sejak awal peradaban manusia. Jarum logam digunakan sekitar abad ke-14, yang merupakan jarum dengan menggunakan lubang yang umum dijumpai pada saat ini. Puncak penemuan mesin jahit terjadi di Amerika Serikat yang ditemukan oleh Elias Howe. Mesin buatannya menggunakan dua benang dari arah berlawanan dan memiliki jarum berlubang untuk benang di bagian ujung. Jarum itu didesak menembus kain dan membuat semacam lengkungan benang di sisi bawah kain. Sebuah benang dari arah lain disisipkan ke dalam lengkungan tadi. Kemudian, kedua benang membuat jalinan yang mengunci kain. Konon, temuannya ini terinspirasi dari mimpi yang dialaminya. Dalam mimpi itu, perut Howe ditusuk oleh seorang kanibal dengan tombak dalam tidurnya. Bentuk ujung tombak inilah yang dijadikan inspirasi untuk menciptakan jarum yang sudah lama dicarinya. Namun setelah penemuannya, Howe berhadapan dengan masalah dalam  mempertahankan paten dan memasarkan temuannya.  Dia berjuang selama sembilan tahun untuk mempertahankan penemuannya. Perang paten pecah ketika Isaac Singer menemukan mekanisme naik turun pada mesin jahit dan Allen Wilson mengembangkan alat kait pemintal berputar. Setelah Isaac Singer berhasil membuat mesin jahit dengan jarum jahit yang bisa digerakkan kayuhan pedal kaki, maka kesuksesan penjualan mesin jahit secara komersial terbuka. Sebelumnya, mesin jahit terdahulu menggerakkan jarumnya dari pinggir dan digerakkan dengan tangan. Bagaimanapun, mesin Isaac Singer menerapkan mekanisme jalinan dua benang yang dipatenkan Howe. Maka Elias Howe menuntut Isaac Singer atas paten yang serupa dan berhasil memenangkan perkaranya pada tahun 1854. Sebenarnya Walter Hunt menerapkan jalinan benang dari dua sumber benang dan jarum berlubang. Namun pengadilan memutuskan paten jatuh ketangan Howe setelah Hunt membatalkan patennya. Keberhasilan dalam mempertahankan hak atas patennya membuat keuntungan Elias Howe melonjak tajam. (dedi)***

Penemuan ATM awalnya diragukan

MESIN ATM bukanlah barang asing bagi kita. ATM adalah kepanjangan dari Anjungan Tunai Mandiri, dalam bahasa asingnya Automatic Teller Machine. Lalu siapakah penemu mesin ATM ini? Adalah Luther George Simjian yang menemukan mesin ajaib ini. Ia dilahirkan di Turki pada 28 Januari 1905. Simjian muda hijrah ke Amerika Serikat pada usia 15 tahun, karena dipisahkan dari keluarganya pada masa Perang Dunia I. Dia mulai belajar mandiri dengan bekerja sebagai Fotografer sesuai dengan bidang yang ia minati. Pada tahun 1928, dia telah menduduki jabatan Direktur pada Departemen Fotografi di Universitas tersebut. Tahun 1934 Simjian pindah ke New York. Dia mengembangkan mesin X-ray warna dan self-posing portrait camera, yang memungkinkan subyek untuk melihat ke dalam cermin dan melihat gambar tepat yang akan diambil. Simjian menawarkan ide untuk membuat pelanggan bank melakukan transaksi finansial tanpa bertemu dengan teller, namun idenya  diragukan banyak orang. Tak kenal menyerah, pada tahun 1939, Simjian mendaftarkan 20 paten yang berkaitan dengan perangkat temuan barunya itu, dan menawarkan temuannya kepada sebuah perusahaan besar yang sekarang dikenal dengan nama Citicorp. 6 bulan kemudian, Citicorp merespon tawaran Simjian tersebut. “Tampaknya, orang yang akan menggunakan mesin ini hanyalah sejumlah kecil pelacur dan penjudi yang malu dan tidak mau bertemu muka dengan tellers” tulis Simjian. Nyatanya, hari ini pada setiap sudut jalan, kita dapat dengan mudah menemukan mesin “ajaib” ini. Apa yang menjadi keraguan banyak orang pada masa lalu sangat tidak terbukti. ATM sudah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan bagi kebanyakan orang yang tinggal di kota maupun desa. Penemuan Simjian yang pada awalnya diragukan, kini telah membantu banyak orang dengan hadirnya kemudahan malalui mesin ATM. (dedi)***

AC sudah ada sejak jaman Romawi

SEJAK jaman Romawi, AC (Air Conditioner) sudah ditemukan, yaitu dengan membuat penampung air yang mengalir di dalam dinding rumah sehingga menurunkan suhu ruangan. Saat itu hanya orang tertentu saja yang bias membuat AC, karena biaya untuk membuat AC sangatlah mahal. Diperlukan air yang banyak dan juga bangunan yang tidak biasa. Hanya para raja dan orang kaya saja yang dapat membangunnya. Tahun 1820, Michael Faraday menemukan cara baru mendinginkan udara dengan menggunakan Gas. Pada tahun 1842, Dr. Jhon Gorrie menemukan cara mendinginkan ruangan di rumah sakit Apalachicola, Amerika.  Penemuan ini adalah cikal bakal dari teknologi AC. Namun, sebelum sempurna beliau sudah meninggal pada tahun 1855. Beliau terinspirasi membuat AC  karena banyaknya pasien yang menderita malaria atau penyakin lain dengan gejala demam tinggi. pria kelahiran 3 Oktober 1802 itu berpikir bagaimana caranya agar suhu tubuh para pasien bisa turun. Ia terinspirasi ketika  melihat kipas angin yang ada di depannya. Ia memasang bongkahan es batu di depan kipas, sehingga hawa dingin es bisa tersebar oleh tiupan angin dari kipas. John berniat menyeriusi pembuatan mesin pendingin (AC). Tahun 1844, John merancang dan mengembangkan mesin eksperimen pembuat es. Mesinnya didasarkan pada hukum fisika bahwa panas selalu mengalir dari gas atau cairan yang lebih panas menuju gas atau cairan yang lebih dingin. Mesin tersebut bekerja dengan cara memadatkan gas (kompres) sehingga menjadi panas, kemudian gas tersebut dialirkan ke koil-koil untuk diturunkan tekanannya (dekompres). Udara pun menjadi dingin. Tahun 1845, Gorrie memutuskan berhenti praktik sebagai dokter untuk mengembangkan penemuannya. Enam tahun berikutnya, ia berhasil menerima hak paten dan menjadi hak paten pertama yang dikeluarkan untuk sebuah mesin pendingin. Penggunaan AC untuk perumahan baru dikembangkan pada tahun 1927 dan pertama dipakai di sebuah rumah di Mineapolis, Minnesota. (dedi)***

29 August 2012

Dulu, Mouse menggunakan dua roda

AWALNYA Mouse disebut dengan istilah Bug. Douglas Engelbart dari Stanford Research Insitute adalah orang yang pertama kali memperkenalkan Mouse pada tahun 1963. Mouse merupakan alat bantu untuk memilih menu dengan menampilkan pointer di layar monitor. Mouse  terdiri dari beberapa alat penunjuk (pointing device) yang dikembangkan untuk oN Line System milik Engelbard. Awalnya Mouse berukuran sangat besar dan menggunakan dua buah roda yang saling tegak lurus untuk mendeteksi gerakan ke sumbu X dan sumbu Y. Engelbart mematenkan Mouse pada 17 November 1970, dengan nama penunjuk posisi X-Y untuk sistem tampilan grafis (X-Y position Indicator For A Display System). Saat itu, sebetulnya Engelbart bermaksud menggunakan Mouse dengan satu tangan secara terus menerus, sementara tangan yang lainnya mengoperasikan alat seperti keyboard dengan lima tombol. Saat ini, Mouse paling populer dan paling banyak digunakan adalah Mouse optic. Mouse optik pertama kali dibuat oleh Steve Kirsch dari Mouse Systems Corporation. Mouse jenis ini menggunakan LED (Light Emitting Diode) dan Photo Diode untuk mendeteksi gerakan Mouse. LED digunakan sebagai sumber penerangan untuk mengambil beribu-ribu frame gambar selama Mouse bergerak. Kebanyakan Mouse saat ini  didesain oleh Microsoft Windows yang memiliki dua tombol. Beberapa Mouse modern juga memiliki sebuah roda (wheel) untuk memudahkan scrolling. Mouse modern juga sudah banyak yang tanpa kabel, dengan menggunakan teknologi wireless seperti infra red, gelombang radio ataupun Bluetooth. (dedi)***

China kembangkan Bus Kapasitas 300 Penumpang

SETELAH menciptakan kereta api tercepat dan membangun hotel 30 lantai dalam waktu 2 mingu, China kembali mencetuskan ide besar untuk mengimbangi perkembangan warganya. Mereka berencana mengembangkan bus umum dengan kapasitas 300 penumpang. Dilansir Digital Trends, bus itu memiliki panjang 24,9 meter dan dinamai Youngman JNP6250G. Sebagai perbandingan, bus umum di Amerika Serikat dilarang memiliki panjang lebih dari 19,5 meter demi alasan keamanan. Sebab, bus dengan panjang lebih dari itu akan membahayakan saat ada di tikungan.  Untuk mengatasi masalah ini, Youngman JNP6250G dibagi menjadi tiga bagian. Antara bagian dihubungkan dengan engsel yang mirip akordeon. Tiap bus bisa menampung 300 penumpang. Bus ini akan diluncurkan pertama kali di Beijing dan Hangzhou, dimana kedua kota ini terpilih karena kemacetan  lalu lintas menjadi masalah serius yang merembet ke masalah polusi udara. Solusi transportasi massal dalam jumlah sebesar ini dianggap sebagai langkah tepat. Mengingat China harus mengakomodir mobilitas 1,3 miliar warganya. China sendiri saat ini menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah AS dan mencatat pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. (dedi)***

Sarung tangan yang bisa bernyanyi

PARA ilmuwan menemukan sarung tangan yang bias bernyanyi saat Anda menggerakan tangan. sarung musik ini menghasilkan suara komputerisasi yang mereplikasi suara pita suara nyata dengan setiap gerakan. Suara yang terdengar mirip dengan penjahat Star Wars, Darth Vader. Para penemu yakin sistem suatu hari nanti bisa disederhanakan untuk membantu orang yang mempunyai masalah dalam berkomunikasi. Tapi sekarang, hal itu sangat rumit dan memakan waktu sekitar 100 jam untuk memainkan berbagai pilihan suara. "Ini sangat sulit, seperti mencoba membuat email sambil berbicara di telepon," ujar Sidney Fels, yang memimpin pengembangan ini kepada New Scientist. Tantangan utama bagi pengguna adalah belajar menggunakan sarung tangan kanan dan kiri, dimana tugas keduanya yang berbeda. sarung tangan kanan melambangkan pembukaan dan penutupan saluran vokal, berisi sensor gerak yang mendeteksi pembukaan dan penutupan tangan pemakainya. Sementara  itu, sarung tangan kiri dilengkapi dengan tombol yang mengaktifkan konsonan berhenti seperti 'p' dan 'b'. (dedi)***