31 August 2012

Dulu, Remote Kontrol berarti “Pemalas”

BISA dibayangkan bila kita  harus menonton televisi sambil mondar-mandir mengganti saluran, tampaknya sangat merepotkan. Untunglah dengan penemuan remote kontrol, mengganti saluran televisi cukup dengan menekan nomor saluran yang diinginkan. Remote Kontrol sudah terpikir sejak tahun 1893. Saat  itu, seorang warga Amerika Serikat, Nikola Tesla menggambar konsep kerja remote control. Gambar itu lantas dipatenkan di AS dengan nomor 613809. Tahun  1950, konsep kerja remote control berhasil diwujudkan Robert Adler, seorang warga Austria. menurut tulisan di ideafinder.com,  Remote control ini ditujukan untuk membantu pengoperasian televisi. Perangkat ini kemudian diproduksi secara massal oleh Zenith Radio Corp. Sebelum dikenal dengan nama remote Kontrol, perangkat ini diberi nama “Lazy Bone” yang berarti “pemalas”. Penyambungan remote kontrol ke televisi menggunakan kabel terasa merepotkan. Perangkat ini menjadi tidak berfungsi saat kabelnya lepas. Tahun 1955, Zenith memperkenalkan pengendali nirkabelnya yang diberi nama “Flash-Matic”. Perangkat ini merupakan sebuah ‘obor’ yang bisa diarahkan ke panel peka cahaya di pojok Televisi. Sayangnya, alat ini tak bisa berfungsi dengan baik. Setahun setelahnya, Zenith kembali memperkenalkan pengendali televisi terbarunya, ‘Space Commander’. Alat ini disebut-sebut sebagai pengendali televisi nirkabel pertama. Saat pengguna mengklik tombol yang ada pada pengendali ini, perangkat akan otomatis mengirim suara berfrekuensi tinggi yang hanya dikenali televisi. Alat ini pun tak membutuhkan baterai. Baru pada 1977, ITT mengembangkan teknologi remote control menggunakan sinar infra merah. Sistem ini masih terus digunakan sampai saat ini dan ITT protocol menjadi sistem standar bagi penggunaan bentuk telekomunikasi yang menggunakan sinar inframerah. Sinar ini menggunakan gelombang cahaya berfrekuensi rendah, sehingga mata manusia tidak bisa menangkapnya, tapi bisa tertangkap alat elektronik. Setelah itu, peng¬gunakan remote kontrol mengalami perkembangan sangat pesat. Tidak hanya untuk pesawat televisi, perangkat ini kemudian juga digunakan untuk mengendalikan perangkat elektronik yang lain seperti AC, radio, tape, dan sebagainya. (dedi)***

No comments: