31 August 2012

Korek api, murah dan sangat berguna

KOREK api adalah sebuah alat untuk menyalakan api secara terkendali. Sebatang korek api terdiri dari batang kayu yang salah satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya fosfor yang akan menghasilkan nyala api ketika digesekkan terhadap satu permukaan khusus.  Bangsa Tiongkok sejak tahun 577 telah mengembangkan korek api sederhana yang terbuat dari batang kayu yang mengandung belerang. Korek api yang dinyalakan dengan digesek pertama kali ditemukan oleh kimiawan Inggris John Walker pada 31 Desember  1827. Penemuan tersebut diawali oleh Robert Boyle tahun 1680-an dengan campuran fosfor dan belerang, tetapi usahanya pada waktu itu belum mencapai hasil yang memuaskan. Walker menemukan campuran antimon (III) sulfida, potasium klorat, natural gum, dan pati dapat dinyalakan dengan menggesekkannya pada permukaan kasar. Walker tidak mematenkan penemuannya itu. Ia malah memamerkannya ke hadapan orang banyak sehingga banyak yang meniru. Salah seorang ilmuwan yang meniru ialah Samuel Jones, yang kemudian mendirikan pabrik korek api bernama Lucifers. Tahun 1830 Charles Sauria memformulasi ulang korek menggunakan fosfor putih, tetapi dengan menghilangkan baunya. Namun, fosfor membawa petaka karena mengandung racun. Banyak pekerja korek api yang mengalami keracunan. Anak-anak yang bermain dengan fosfor bisa mengalami kelainan pertumbuhan tulang. Hal ini membuat pemerintah dunia melarang pengunaan fosfor putih sebagai bahan pembuat korek api. Pada tanggal 28 Januari 1911, perusahaan korek api Diamond menerima hak paten untuk korek api dari sulfur yang tidak beracun. Walaupun sekarang pemantik gas lebih banyak digunakan di dunia, namun korek api dari bahan sulfur masih digunakan karena harganya murah. Saat ini, perusahaan korek api Diamond memproduksi lebih dari 12 triliun korek api pertahun. Diperkirakan, sekitar 500 trilyun korek api diproduksi di Amerika setiap tahunnya. (dedi)***

No comments: