18 September 2012

Stimulasi Listrik bantu atasi kelumpuhan

SEBUAH ujicoba dilakukan ilmuwan pada tikus dengan merendam syaraf tulang belakang hewan pengerat itu  ke dalam cairan kimia dan dialiri arus listrik. Cedera pada syaraf tulang belakang menghentikan kerja otak yang mengendalikan tubuh. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science itu menunjukkan, tikus yang terluka bahkan dapat belajar berlari dengan stimulasi tulang punggung. Para ahli mengatakan temuan ini "luar biasa". Tahun  2011, seorang pria dari Oregon, AS, mampu berdiri kembali saat syaraf tulang belakangnya distimulasi dengan listrik. Rob Summers lumpuh dari bawah dada setelah ditabrak mobil. Kini, para peneliti di Institut Teknologi Federal Swiss mengatakan mereka telah mengembalikan gerakan pada tikus antara lain berlari dan menaiki tangga. Syaraf tulang belakang tikus terputus di dua tempat. artinya, pesan dari otak ke kaki tidak dapat disampaikan, namun saraf tulang belakang masih utuh. Para peneliti mencoba memperbaiki kerusakan itu. Syaraf tulang belakang pertama kali disuntik dengan cairan kimia untuk menstimulasi urat syaraf di tulang punggung dan kemudian dasar dari syaraf tersebut dialiri arus listrik. Hal itu berhasil membangkitkan kembali "otak tulang belakang." Namun, metode itu tidak cukup untuk mengembalikan gerakan. Tikus-tikus didukung dengan tali robotik dan dipancing dengan makanan sehingga mereka harus belajar berjalan untuk dapat mengambil umpan itu. Ketua tim peneliti, Prof Gregoire Courtine, mengatakan, "Seiring waktu hewan dapat bisa kembali mendapatkan kemampuan mereka untuk melakukan satu, dua langkah, dan akhirnya kemampuan untuk berlari, menaiki tangga dan melompati rintangan." Kepada BBC ia mengatakan, "benar-benar tak terduga, mereka berjalan dan menaiki tangga dengan kemauan sendiri." Ia mengatakan pada BBC riset itu "penting" dan bahwa kini semakin jelas bahwa melibatkan otak adalah kunci. "Anda harus membuat tikus itu ingin melangkah, hal ini menunjukkan pentingnya latihan dan rehabilitasi," katanya. (rif)***

No comments: