28 November 2012

Termometer, ditemukan oleh banyak ilmuwan


TERMOMETER berasal dari bahasa Yunani yaitu (thermo) yang artinya panas dan meter yang artinya pengukur. Jadi, thermometer dapat kita definisikan sebagai alat ukur derajat panas dari suatu materi (benda). Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer. Suhu dapat diukur dengan menggunakan termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Ada dua bagian penting dalam thermometer yang harus kita pahami, yaitu pendeteksi panas (pada thermometer raksa yang biasa kita gunakan pendeteksinya adalah cairan raksa (Hg)) dan yang kedua adalah skala. Skala ini disesuaikan dengan kesepakatan internasional (International Temperature Scale) yaitu antara 0,65 Kelvin (-272,5 0C) sampai dengan 1358 Kelvin (10850C). Siapa penemu alat canggih ini? Penemu thermometer tidak satu orang saja. Para penemu itu adalah Avicenna (Ibnu Sina 980 – 1037), merupakan seorang ilmuan besar muslim yang pertama kali menggunakan thermometer untuk mengukur suhu udara dalam eksperimen ilmiah. Kemudian prinsip termometernya digunakan oleh ilmuan Eropa pada abad ke-16 dan ke-17, termasuk Galileo, Cornelius Drebbel (1572-1633) yang dianggap sebagai penemu cara kerja thermometer . Robert Fludd (1574 – 1673), Galileo Galilei (1564 – 1642) menggagas thermometer dengan menggunakan prinsip pemuaian dan penyusutan udara dalam pentolan thermometer untuk menggerakan air dalam tabung sempit, dan Santorio Sanctorius (1561 – 1636) mendesain thermometer klinis seperti yang telah dikenalkan oleh Ibnu Sina dalam bukunya yaitu The Canon of Medicine. ***

No comments: