16 November 2012

Gajah Bersuara seperti Manusia Berbicara


GAJAH menghasilkan suara frekuensi rendah dan mampu didengarkan hingga jarak 10 kilometer. Frekuensi suara kurang dari 20 Hertz bisa dihasilkan karena pita suara gajah delapan kali lebih panjang dari manusia. Fakta bahwa suara gajah bisa didengar hingga 10 kilometer memang mengagumkan. Namun, ilmuwan lebih tertarik pada bagaimana gajah menghasilkan suaranya. Apakah caranya sama dengan cara manusia? Untuk mempelajari hal itu, Christian Herbst dari University of Vienna di Austria meneliti tenggorokan gajah yang telah mati secara alami di kebun binatang Berlin. Mereka mempelajari bagaimana interaksi udara dan tenggorokan bisa menghasilkan getaran. Dilansir Livescience, ada dua cara untuk menghasilkan suara. Pertama, disebut  myoelastic-aerodynamic (MEAD), yakni udara dari paru-paru menggetarkan kotak suara. Kedua, active muscular contraction (AMC) yakni kontraksi otot untuk menggetarkan pita suara. Hasil riset menunjukkan bahwa gajah menghasilkan suara dengan mekanisme MEAD. Cara ini adalah cara yang sama yang digunakan manusia menghasilkan suara untuk berbicara. Cara AMC dihasilkan oleh kucing saat mengeong. "Yang mengagumkan bagi saya adalah bahwa alam memiliki sistem yang bisa dijumpai di mamalia dari yang besar - jadi kita memiliki bukti pada hewan darat terbesar - hingga terkecil sebesar kelelawar kecil," kata Herbts. Suara yang dihasilkan makhluk bervariasi. Gajah lebih suka bersuara rendah. Sementara kelelawar biasa bersuara tinggi, hingga 110.000 Hertz. Manusia sendiri hanya bisa menghasilkan suara 50 - 70.000 Hertz. Menurut peneliti, studi suara ini penting dalam memahami evolusi suara serta organ-organ tubuh yang mendukung evolusi tersebut. ***

No comments: